Bismillahirrahmaniirahiim,
Assalamu'alaikum...
Hai teman-teman, pagi ini sudah bergerak aktif apa aja nih? Beberes rumah seperti menyapu, mengepel, menyetrika, atau berkebun? Yes, itu semua merupakan contoh bergerak aktif yang hampir tiap hari dilakukan...kalau lagi rajin sih tiap hari ya, tapi kalau malesnya kumat ya jangan ditanya *eh. Tapi paling tidak usahakan untuk aktif bergerak setiap hari minimal 15 menit. Contoh simple yang saya sering lakukan tiap hari ya berjalan kaki menuju kantor. Lumayan dapat tambahan bonus vitamin D alami :)
Pola hidup sehat memang harus diupayakan sesegera mungkin ya sebelum terlambat, karena kalau sakit sudah datang semuanya jadi terasa tidak optimal dan maksimal. Alhamdulillah, bersyukur hidup dilingkungan yang dikategorikan sadar dan melek akan healthy lifestyle. Jadi bisa menikmati sehat bareng-bareng hehe.
Seiring dengan kebiasaan yang kurang sehat zaman now, Penyakit Tidak Menular (PTM) pun mengalami peningkatan yang tiap tahun jumlahnya selalu naik. Memprihatinkan bukan! Begitu complicated ya rasanya masalah yang dihadapi kaum urban zaman now, seperti pada gambar berikut ini :
Bayangkan saja nih ya :
Rabu, 29 Desember 2017 saya bersama teman-teman blogger dari BCC mengahdiri Simposium Hari Diabetes Dunia 2017 yang diselenggarakan di Ballroom 1&2 Ritz Carlton Kuningan, Jakarta Selatan. Acara ini digelar atas kerjasama dari berbagai pihak yang peduli akan bahaya diabetes. Ada sekitar 600 tamu undangan yang hadir kala itu. Tema yang diangkat kali ini adalah “Woman&Diabetes”. Kenapa? Karena 1 dari 10 wanita menderita diabetes, waspadalah! Diabetes merupakan penyebab kematian tertinggi nomor 9 di dunia.
“Negara kita adalah negara tropis yang kaya akan sayur dan buah-buahan, tapi faktanya kebiasaan mengkonsumsi sayuran dan buah masih tergolong minim” tutur Ibu Menkes dalam sambutannya.
Pola hidup sehat memang harus diupayakan sesegera mungkin ya sebelum terlambat, karena kalau sakit sudah datang semuanya jadi terasa tidak optimal dan maksimal. Alhamdulillah, bersyukur hidup dilingkungan yang dikategorikan sadar dan melek akan healthy lifestyle. Jadi bisa menikmati sehat bareng-bareng hehe.
Seiring dengan kebiasaan yang kurang sehat zaman now, Penyakit Tidak Menular (PTM) pun mengalami peningkatan yang tiap tahun jumlahnya selalu naik. Memprihatinkan bukan! Begitu complicated ya rasanya masalah yang dihadapi kaum urban zaman now, seperti pada gambar berikut ini :
Bayangkan saja nih ya :
"1 dari 11 orang dewasa menderita penyakit diabetes melitus (kencing manis) 10 juta di antaranya ada di Indonesia dan sekitar 31% penduduk Indonesia menderita tekanan darah tinggi (Hipertensi), 76% di antaranya tidak pernah menyadari dirinya sakit"
Tahukah teman-teman, mereka yang menderita diabetes atau hipertensi dapat terkena penyakit kronis loh, seperti : Jantung Koroner, Gagal Ginjal dan Gangguan Penglihatan, berisiko terkena TB 3-4 kali lebih tinggi dibanding tanpa DM serta komplikasi penyakit berbahaya lainnya.
Rabu, 29 Desember 2017 saya bersama teman-teman blogger dari BCC mengahdiri Simposium Hari Diabetes Dunia 2017 yang diselenggarakan di Ballroom 1&2 Ritz Carlton Kuningan, Jakarta Selatan. Acara ini digelar atas kerjasama dari berbagai pihak yang peduli akan bahaya diabetes. Ada sekitar 600 tamu undangan yang hadir kala itu. Tema yang diangkat kali ini adalah “Woman&Diabetes”. Kenapa? Karena 1 dari 10 wanita menderita diabetes, waspadalah! Diabetes merupakan penyebab kematian tertinggi nomor 9 di dunia.
Dalam kesempatan ini juga Ibu Nila Moeloek selaku Menteri Kesehatan RI sekaligus meresmikan peluncuran program “Indonesia Mampu Cegah Resiko Tinggi Diabetes dan Hipertensi” yang tujuannya agar masyarakat Indonesia lebih waspada terhadap penyakit diabetes dan hipertensi.
Mengenal Diabetes dan Hipertensi
Diabetes Militus (Kencing Manis)
Adalah penyakit yang diakibatkan tidak berfungsinya organ pankreas sehingga menyebabkan kadar gula darah menjadi tidak terkendali akibat kurangnya produksi insulin yang mengubah gula dalam darah menjadi energi.
Gejala :
- Luka yang sulit sembuh
- Sering haus dan lapar
- Sering buang air (beser)
- Mudah mengantuk dls
Kelompok Resiko Tinggi Diabetes Melitus Tipe 2, yaitu :
- Kelompok dengan berat badan berlebih (BM >23 Kg/m2). Dengan satu atau lebih faktor resiko. Misalnya : aktivitas fisik yang kurang, kelompok etnis tertentu, hipertensi, obesitas berat, perempuan dengan sindrom poliklistik ovarium, perempuan yang memiliki riwayat melahirkan bayi >4kg atau mempunyai riwayat diabetes melitus gestasional (diabetes melitus saat kehamilan), HDL<35 mg/dL dan atau trigliserida >250mg/dL, riwayat penyakit kardiovaskular dan prediabetes.
- Kelompok dengan usia >45 tahun tanpa faktor resiko
Apa aja sih faktor pencetus Diabetes Melitus itu?
- Konsumsi makanan/minuman yang mengandung gula (manis) yang berlebihan, selain itu juga konsumsi nasi serta makanan yang mengandung tepung yang berlebihan (duuuh jadi inget gorengan). Suka konsumsi manis-manis boleh-boleh aja sih asalkan tidak berlebihan, percaya nda percaya sih ya makanan manis itu nagih alias bikin candu haha.
- Konsumsi minuman beralkohol (minuman keras) dan merokok
- Kurang beraktivitas fisik (jarang olahraga atau gerak badan)
Lalu Bagaimana Cara Mengatasinya?
- Cek berat badan, kadar lemak di tubuh, tekanan darah serta tingkat gula darah secara rutin, minimal 1 kali setiap satu tahun.
- Berolahraga secara teratur minimal 30 menit setiap hari.
- Stop merokok dan konsumsi minuman-minuman keras.
- Lakukan aktifitas fisik lebih banyak, misalnya berkebun, kerja bakti, dls)
- Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan sehat.
Darah Tinggi/Hipertensi
Adalah suatu keadaan di mana tekanan
darah menjadi naik karena gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh
yang membutuhkannya.
Gejala dan Tanda :
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Mual dan muntah
- Sesak napas
- Napas pendek
- Gelisah pandangan menjadi kabur
- Mata berkunang-kunang
- Mudah marah
- Telinga berdengung
- Sulit tidur
- Rasa berat di tengkuk
Yuk cegah si manis diabetes dengan CERDIK, apa itu?
KEMENKES telah menggalakkan program POSBINDU PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) di berbagai daerah. Hal ini bertujuan untuk mencegah resiko PTM. Faktanya 80% PTM disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat.
Kemenkes sudah lama mengkampanyekan GERMAS juga CERDIK, saya mendengar istilah tersebut tahun 2016. Masyarakat sebenarnya sudah banyak yang tau tentang pola hidup sehat itu seperti apa dan bagaimana, tapi ya itu terkadang belum tentu mau melakukannya. Ini yang sebenarnya menjadi PR bagi kita semua, karena hidup sehat sejatinya ya untuk diri kita sendiri.
Kemenkes sudah lama mengkampanyekan GERMAS juga CERDIK, saya mendengar istilah tersebut tahun 2016. Masyarakat sebenarnya sudah banyak yang tau tentang pola hidup sehat itu seperti apa dan bagaimana, tapi ya itu terkadang belum tentu mau melakukannya. Ini yang sebenarnya menjadi PR bagi kita semua, karena hidup sehat sejatinya ya untuk diri kita sendiri.
Di sini peran Ibu sebagai pengatur dan pengolah masakan harus memperhatikan apa yang dikonsumsi dan dimasak setiap harinya. Apakah gizi/nutrisi sudah cukup dan seimbang? Karena dari masakan yang sehat, resiko PTM juga bisa di cegah.
Apa saja sih yang sudah di upayakan oleh KEMENKES dalam mencegah PTM?
KEMENKES juga bekerja sama dnegan DINKES&PUSKESMAS. Kegiatannya yang dilakukan diantaranya adalah :
- Mendatangi rumah-rumah untuk memberi wawasan dan mengedukasi tentang pola hidup sehat
- Ketuk Pintu Layani dengan hati
Langkah awal pencegahan Diabetes yakni
dengan mengetahui Diabetes sejak dini dengan cara pemeriksaan kadar glukosa
darah secara berkala.
Saat break tiba, saya sempatkan untuk
cek kesehatan seperti cek kadar gula arah juga kolesterol. Sebenarnya agak deg-degan waktu proses pengambilan darah, beruntungnya waktu itu petugas yang mengambil darah saya orangnya humoris, jadi sayapun rileks dibuatnya. Hasilnya kadar gula darah saya 122 dalam kondisi tidak berpuasa, normalnya kadar gula darah tidak puasa diangka 80-140, so masih aman. Bagaimana dengan kolesterol saya? hasil dari kolesterol total saya adalah 153 mg/dL, normalnya di bawah 200 mg/DL. Masih oke kan hasilnya? Bapak Ibnu Syarief yang bertugas pun sambil ngeledekin saya pas lihat hasilnya, selamat menikmati makan sea food dan yang enyak-enyak ya haha.
Alhamdulillah hasilnya normal alias
bagus, hal ini tentunya karena saya sudah menerapkan CERDIK :) So hasilnya
tidak berhianat haha. Tes kesehatan seperti ini sebaiknya dilakukan per 3-6 bulan sekali ya. Bagaiamana dengan teman-teman sudah cek kesehatan secara rutin juga belum?
*******
Dirimu mah ngaplotnya makan buah terus yak, jadi kayaknya nggak kurang asupan buah, haha... Iya mesti melakukan olahraga rutin ya 30 menit sehari. Ini udah lama bolosnya jalan pagi abis shubuh :D Memang gula darah dan kolesterol gini mesti rutin dicek. Saya pun udah beberapa bulan yg lalu ya, belum cek lagi.
BalasHapus